Posts


Kita akan mulai membahas dari mitos AC inverter diantaranya :

AC inverter tidak terlalu dingin jika dibandingkan AC non inverter

Mitos ini mulai ada ketika munculnya AC inverter di Indonesia, hal ini disebabkan karena penggunaan Freon R410A yang ramah lingkungan dan tidak merusak ozone. Jelas R410A memiliki angka index dingin yang lebih rendah  jika kita bandingkan dengan R22. Oleh karena itu konsumen yang sebelumnya menggunakan AC non inverter R22 lalu berpindah ke AC inverter R410A merasa ACnya kurang dingin.

Untuk mengatasi masalah ini, sahabat kontraktor HVAC bisa menggunakan AC inverter daikin, karena AC inverter daikin semua tipenya menggunakan R32. Jelas disini R32 jauh lebih dingin dibandingkan dengan R22. Dengan catatan sahabat kontraktor HVAC juga harus tahu berapa PK yang cukup untuk kondisi ruangan sahabat kontraktor HVAC. Apabila ruangannya besar tentu saja PK yang kita ambil juga harus besar.

Cara kerja AC inverter adalah menjaga suhu ruangan agar tetap stabil dengan cara menurunkan kerja kompresor, berbeda halnya dengan AC non inverter yang cara kerja kompresornya hidup mati hidup mati sehingga hal ini dianggap AC inverter menjadi kurang dingin karena perbedaan fluktuasi suhu ruangan yang sedikit dibandingkan AC non inverter.

Mari kita ilustrasikan AC inverter dan non inverter

Apabila kita set suhu di 25 derajat, maka AC inverter akan menjaga suhu ruangan di 24-26 derajat seperti yang telah kita bahas di sebelumnya kerja AC inverter menjaga suhu ruang dengan cara menurunkan kerja kompresor, sedangkan AC non inverter suhu ruangannya akan berada di 23-27 derajat. Jelas disini AC non inverter terasa lebih dingin dibandingkan AC inverter, karena AC inverter tidak akan pernah mencapai di 23 derajat. Jadi bukan berarti AC inverter tidak dingin, dan apabila kita menggunakan AC inverter kita tidak perlu mematikan AC di jam 4 pagi karena dingin. Suhu AC yang kita set akan menjaga suhu rungan jauh lebih stabil.

AC inverter lama dinginnya

Ini adalah mitos yang salah, pernyataan ini akan berhubungan dengan jenis Freon yang kita gunakan. Namun jika kita ilustrasikan AC inverter dengan AC non inverter sebagai contoh :

AC daikin non inverter 1 PK dengan btu 9.300 dan AC daikin inverter dengan rentang btu 4.100-12.300. Jadi apabila kita menyalakan AC, AC inverter akan mencapai btu 12.300 (hal ini setera dengan kapasitas 1.5PK) dan ketika suhu udara telah menjadi dingin AC inverter akan menurunkan suhunya. Berbeda dengan AC non inverter ketika kita menyalakannya suhu ruangan akan selalu kontan berada di 9.300. Jadi mitos yang mengatakan AC in verter lama dinginnya adalah salah, apabila sahabat kontraktor ingin ruangan berasa dingin sahabat kontraktor bias menggunakan Daikin Inverter  Freon R32.

Perawatan AC inverter mahal dan repot

Ini juga merupakan mitos yang salah, karena pada dasarnya perawatan AC inverter dan non inverter sama saja dan juga harus dilakukan, seperti mencuci AC harus dilakukan 2 bulan atau 3 bulan sekali, untuk penggunaan air dalam mencuci AC juga sama harus menggunakan air bersih dan bukan air tanah, air tanah umumnya mengandung garam yang dapat membuat ac cepat karatan.

Dan untuk spare part ac inverter dan ac non inverter sama sama mahal. Kita misalkan apabila kompresor rusak, nah disini pilihan yang tepat adalah memang mengganti AC dengan AC baru. Karena pada umumnya mesin dalam ac memang sumua sudah tua, dan apabila kita cuman mengganti kompresor kejar dari AC juga tidak maksimal karena komponen lainnya juga sudah tua. Kinerjanya dan hasilnya tidak bias disamakan dengan AC baru, dan spare part AC lainnya pun juga tingga tunggu waktu rusak saja karena memang sudah tua.

AC inverter tidak hemat listrik, komsumsi daya listrik sama dengan ac non inverter

Untuk penyataan yang ini tergantung pada penggunaanya dan merek yang kita gunakan. Oke kita berikan ilustrasi menggunakan AC inverter 1PK daya listrik 225-920 watt. Saat kita menyalakan AC inverter, daya listrik akan mencapai di 920 watt agar ruang cepat dingin. Setelah ruangan menjadi dingin akan berubah ke 225 watt. Jika sahabat kontrak HVAC membandingkan dengan AC non inverter yang selalu kontan pastinya akan jauh lebih banyak dibandingkan  inverter. Kita misalkan ac non inverter  mencapai suhu dingin di 920 watt, maka AC non inverter akan terus berada di posisi 920 watt. Dari ilustrasi diatas kita juga sudah bias menyimpulkan bahwa AC non inverter lebih boros di bandingkan inverter. Penggunaan watt juga tergantung pada suhu remote yang kita tentukan, apabila kita setting di 24-25 derajat maka penggunaan listriknya 225 watt, ac non inverter yang di setting 225 watt tidak bias di banding dengan ac inverter yang di setting 225-920 watt.

Ac inverter lebih cepat rusak dibandingkan non inverter

AC cepat rusak bukan dikarena produk tersebut tidak bagus, penyebab paling umum ac cepat rusak adalah pada awal pemasangan. Apabila di awal pemangan AC sudah mengikuti prosedur seperti ketebalan pipa minimal 0.6mm, dilakukan flaring Freon dengan benar, melakukan vakum terlebih dahulu, ketinggiannya juga sudah mengikutin standar, rutin melakukan service 2-3 bulan sekali. Tidak ada alasan AC cepat rusak jika pemasangan dan pewatan dilakukan dengan benar..


Anggaplah kamu membeli AC 1/2 PK dengan besaran watt 350 Watt. Lalu AC dipasang di rumah dan mulai dinyalakan. Kita anggap saja hitungan gampangnya kamu menyalakan AC 10 jam dalam sehari. dari jam 08.00 pagi sampai jam 18.00 sore hari.

Artinya kita harus kalikan 350 Watt dengan 10 jam = 3.500 Watt lalu dibagi 1000 untuk mendapatkan hitungan kWh menjadi 3.5 kWh.

Nah berarti kita sudah dapatkan perhitungan 3.5 kWh per hari. kita kalikan pemakaians sebulan penuh dikali 30 hari = 105 kWh.

Kalau golongan listrik kamu sudah diatas 1.300 VA maka sudah termasuk golongan yang non-subsidi dengan biaya per kWh nya adalah 1.467,28.

Sementara yang dibawah 1.300 VA termasuk golongan bersubsidi dengan biaya per kWh lebih murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Kalau ada yang bingung menentukan VA ini darimana? ini ditentukan saat kamu mau melakukan pemasasangan listrik PLN di rumahmu.

Kalau VA terlalu kecil bisa jadi listrik gak ngangkat, yang terjadi listrik bisa jebret karena kegedean daya yang nyala bersamaan.

Kebutuhan VA kamu itu dihitung sesuai berapa Watt yang nyala bersamaan. Misalnya AC kan 400 Watt, hitung lagi alat listrik yang lain butuh berapa watt. Sisihkan sekitar 10-20% watt dilebihin karena biasanya beberapa perangkat daya angkat awalnya membutuhkan watt lebih besar.

Misalnya AC dan elektronik lainnya total 1000 Watt. Ambil aman naikin 20% jadi 1.200 Watt. Maka baiknya memilih kapasitas PLN yang > 1.200 VA supaya gak jebret.

AC Inverter
Tagihan Listrik AC

Menggunakan patokan 105 kWh dikali biaya per kWh golongan non subsidi 1.467.28 mendapatkan total biaya 154.000. Inilah perkiraan konsumsi biaya kamu per bulannya.

Namun ingat ada pajak 10% yang perlu ditambahkan yaitu PPJ (Pajak Penerangan Jalan) dan ada biaya materai 3.000 setiap melakukan pengisian tagihan listrik.

Misalnya ada 1 tipe AC inverter yang daya listriknya tertuliskan 380 Watt (280 – 650). Ini artinya daya minimum 280 Watt, berarti dalam kondisi udara tidak begitu panas, inverter akan menghemat kerja listrik sampai di 280 Watt.

Lalu disaat udara lagi terik, inverter bisa meningkat sampai 650 watt untuk memastikan ruangan tetap dingin. Lalu secara rata – rata penggunaan bisa diperkirakan disekitar 380 Watt.

Inilah mengapa pembelian AC inverter itu harus tepat PKnya, karena jika keliru malah menjadi sangat boros listriknya.

Sumber: Selka


AC Low Watt dan AC Inverter – Air Conditioner atau AC banyak digunakan oleh masyarakat daerah tropis termasuk Indonesia. AC merupakan rangkaian mesin yang berfungsi untuk mendinginkan udara yang ada di sekitar mesin AC tersebut.

Pengguna AC di Indonesia bisa dibilang belum begitu banyak. Dari 100 keluarga, mungkin hanya 7 keluarga saja yang sudah menggunakan AC. Hal ini disebabkan karena memang harga AC yang lumayan mahal dan konsumsi listriknya juga tinggi. AC dengan kapasitas 1 pk saja tarikan listrik pertamanya bisa mencapai 800 watt, padahal tidak semua keluarga di Indonesia punya daya listrik sebesar itu.

Tapi akhir-akhir banyak bermunculan inovasi AC dengan daya listrik rendah. Banyak produsen AC seperti Shrap, Haier, Panasonic, dan Samsung berlomba-lomba membuat AC dengan daya listrik rendah. Sekarang kita mengenal inovasi AC low watt dan AC Inverter. Semenjak adanya inovasi ini juga kami banyak mendapatkan pertanyaan dari para pelanggan. Mana yang lebih baik antara AC low watt dan AC Inverter. Kami mencoba merangkum semua pertanyaa yang masuk dalam artikel ini.

Jawaban dari pertanyaan ini hanya berlaku untuk AC produksi dari Daikin dan Panasonis sebagai 2 produsen AC terkenal di Indonesia bahkan di dunia.

Lebih Irit Mana AC Low Watt dengan AC Inverter?

AC Low Watt menggunakan daya listrik yang stabil sejak tarikan awal AC dinayalakan. Misalnya untuk 1 PK standar AC Panasonic yaitu 820 watt dan standar Alowa yaitu 660 watt.

Untuk tipe inverter Panasonic daya listrik beragam mulai dari 225 s/d 920 watt. Jadi untuk AC Inverter pada tarikan awalnya bisa mencapai 920 watt untuk mempercepat proses pendiangan udara. Jika suhu udara ruangan sudah sama dengan suhu yang tertera pada remote, maka kinerja kompresor otomatis akan berkurang, bahkan bisa turun sampai 225 watt.

AC Low Watt produksi Daikin mempunyai standar 1 PK 819 watt (Thailand) dan 780 watt (Malaysia). Untuk versi inverternya, AC keluaran Daikin membutuhkan daya listrik berkisar antara 260 s/d 735 watt.

Jadi, lebih irit mana antara AC Low Watt dengan AC Inverter? Hal ini tentunya bergantung kepada peruntukan penggunaannya. Jika AC sering dihidup matikan, maka lebih baik menggunakan AC Low Watt, tapi jika AC dinyalakan dalam waktu yang lama maka lebih baik menggunakan AC dengan teknologi Inverter.

Misalnya di ruang bermain anak, lebih baik menggunakan AC Low Watt, karena ruangan ini tidak setiap saat digunakan oleh anak Anda. Tapi untuk ruangan tidur, yang biasanya digunakan 10-12 jam sehari, sebaiknya menggunakan AC inverter. Meskipun tarikan awalnya memakan daya cukup tinggi, tapi setelah beberapa saat, daya listirknya akan berkurang, bahkan bisa sampai 225 watt.

Contoh lainnya yaitu untuk penggunaan ruang karaoke. AC di dalam Ruang Karaoke biasanya hanya dinyalakan ketika ada yang pesan ruangan tersebut. Jadi untuk kasus ini sebaiknya ruang karaoke menggunakan tipe AC Low Watt.

Sekarang Anda sudah bisa memutuskan sendiri, apakah akan menggunakan AC Low Watt atau AC Inverter.