Belajar Fungsi Penangkal Petir Cara Kerja dan Komponenya
Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir menuju bawah tanah. Penangkal petir sendiri diperlukan agar aliran listrik dari petir tidak membahayakan struktur atau mahluk hidup yang terdapat disekitar tempat petir menyambar. Alat penangkal petir ini disebut pula sebagai konduktor petir atau batang Franklin. Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir. Alat ini umumnya terbuat dari logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga. Dan ketika petir menyambar logam tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat menuju ke tanah (grounding). Penangkal petir bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itu sebab, alat ini lazim dipasang di atap bangunan.
Konsep penangkal petir
Penangkal petir sebenarnya merupakan perangkat sederhana berupa batang menyerupai tombak yang terbuat dari bahan logam runcing dan ditambah kabel.
Terdapat 3 komponen utama yaitu kawat konduktor, splitzen atau batang penangkal petir dan grounding (tempat pembumian).
Rangkaian inilah yang berfungsi sebagai jalur bagi arus listrik dari petir yang kemudian diteruskan ke tanah.
Maka dari itu sering dijumpai alat satu ini berada di atas gedung pencakar langit, karena bangunan tinggi cenderung rawan terkena sambaran petir.
Cara kerja penangkal petir
Pada dasarnya alat ini bukanlah untuk menghilangkan petir yang menyambar. Akan tetapi alat ini justru menangkap energy petir yang kemudian disalurkan ke dalam tanah.
Ketika terjadi petir, muatan listrik negative di bawah awan sudah cukup banyak, sehingga muatan listrik positif pada tanah akan segera menuju ke atas. Muatan listrik naik melalui kabel konduktor ke ujung penangkal petir.
Ketika muatan listrik negative berada cukup dekat di atas atap, daya Tarik menarik keduanya smeakin kuat. Sehingga muatan positif yang sudah terkumpul diujung penangkal petir tertarik kearah muatan negative.
Nah dari pertemuan dua muatan inilah yang kemudian menghasilkan aliran listrik. Aliran tersebut kemudian menglir ke dalam tanah melalui kabel konduktor sehingga bangunan tidak terkena sambaran petir.
Akan tetapi, sambaran petir kemungkinan masih bisa terjadi melalui kawat jaringan listrik yang bisa merusak alat-alat elektronik pada bangunan yang terhubung ke jaringan listrik tersebut. Hal inilah yang bisa mengakibatkan suatu ledakan atau kebakaran.
Nah, maka dari itu untuk mencegah terjadinya hal tersebut, biasanya di dalam bangunan dilengkapi dengan surge arrester atau alat penstabil arus listrik.
Jenis penangkal petir
Berikut tiga jenis penagkal petir yaitu tipe konvensional ,elektrostasis dan Kurn. Simak selengkapnya ulasan di bawah ini.
Penangkal petir konvensional
Sesuai dengan namanya tipe ini merupakan perangkat sederhana dimana penangkal tipe ini bersifat pasif menunggu adanya petir yang menyambar.
Fungsi penangkal petir bagian ujung atas menyerupai tombak agar muatan listrik mudah untuk berkumpul. Bahanya terbuat dari logam anti karat seperti tembaga murni.
Nah, untuk menyalurkan listrik ke dalam tanah digunakan kabel dengan ukuran minimal 50 mm, untuk menghindari karat biasanya menggunakan logam berbahan tembaga yang dilapisi baja.
Selain itu supaya bisa memperoleh pengukuran tahanan di bawah 5 Ohm, gunakan earth tester grounding, umumnya instalasi dilakukan secara parallel yaitu beberapa titik grounding dijadikan satu.
Penangkal petir konvensional farady atau jalur elektris, tipe ini dipasang cukup banyak jalur yang berguna sebagai turunya kabel penghantar petir sehingga bentuknya mirip sangkar burung.
Jalur tunggal, tipe ini hanya mampunyai satu jalur penurunan kabel dari antenna penangkal petir. Hal ini dilakukan untuk penghematan kabel tembaga.
Penangkal petir elektrostasis
Tipe ini adalah penangkal yang bersifat aktif. Cara kerjanya dengan melepaskan ion ke udara yang kemudian menarik petir agar sambaran terfokus kepada antenna petir elektrostasis.
Karena sambaran hanya focus pada satu titik maka area perlindungan menjadi lebih luas apabila disbanding dengan jenis konvensional.
Kelebihan jenis ini adalah jangkauan area yang terlindungi dari petir lebih luas yaitu hingga 150 meter serta tidak terlalu memerlukan kabel untuk pemasanganya, tentunya hal ini menjadikan harga lebih terjangkau.
Terdapat bebrapa merek yang cukup terkenal seperti Evo Franklin, GENT dan UFO.
Jenis penangkal Kurn
Komponen penangkal petir
Terdapat 3 komponen penting alat penangkal petir, berikut rincian serta fungsinya masing-masing.
Atena
Terbuat dari bahan tembaga murni yang terpasang pada bagian atas atau puncak bangunan. Bentuknya lancip seperti tombak karena akan lebih mudah melepaskan muatan yang disimpanya.
Konduktor atau Kabel
Untuk menyalurkan sambaran petir kabel yang digunakan kawat tembaga. Tembaga merupakan penghantar yang sangat baik jika dibandingkan material lainya.
Diameter kabel yang digunakan sekitar 1-2 cm, lebih besar akan lebih bagus.
Grounding atau pembumian
Batang pembumian atau grounding listrik mempunyai fungsi sebagai pembuang muatan petir dari kabel BC ke batang pembumian.
Bahan yang digunakan tembaga murni dengan panjang sekitar 1,5 – 3 meter yang ditanam di dalam tanah. Untuk pemasangan biasanya di lokasi tanah yang cukup lembab missal dekat saluran air.
Sumber: serviceacjogja.pro